Trusty Friendship

Sahabat adalah orang yang paling dengan dekat dengan kita selain anggota keluarga. Sahabat adalah orang yang sangat mengenal dan mengerti kepribadian dan  jiwa kita. Sahabat juga orang yang sangat kita percaya dalam berbagi cerita baik susah ataupun senang. Sahabat adalah.....tentunya akan sangat banyak pengertiannya jika kita ingin menjabarkannya satu persatu...yang semuanya mengarah kepada hal yang baik dan menyenangkan. 

Namun pernahkah kita membayangkan bahwa sahabat tidak selalu memberi arti positif kadangkala karena suatu hal dapat menghancurkan persahabatan itu sendiri...

Sebutlah A bersahabat sejak kecil dengan B. Mereka saling mengenal kepribadian satu sama lain. Sampai persahabatan mereka terpisah karena jarak kemudian menjalani kehidupan mereka masing-masing.

Tahun berganti mereka bertemu kembali dan merajut persahabatan mereka yang sebelumnya terputus. Berbagi cerita suka dan duka hingga ke masalah pribadi. Berceritalah si B mengenai masalah yang membelit diri dan keluarganya dari awal hingga akhir permasalahan.  B bercerita dengan harapan A dapat memberikan solusi yang terbaik kepadanya. Tidak terpikirkan oleh B bahwa karakter manusia bisa berubah karena banyak faktor yang mempengaruhinya.  Curahan hati B kepada A ternyata bukan menjadi suatu solusi tapi yang terjadi adalah A menceritakan kembali masalah yang terjadi pada A kepada orang lain yang notabene tidak seharusnya tahu dan menceritakannya tanpa seijin B. Masalah pada B akhirnya menjadi masalah publik dan dikomentari banyak orang yang tidak seharusnya berkomentar.

B merasa A sudah melakukan hal tidak menyenangkan yang akhirnya B merasa perlu menegur A dan menyampaikan ketidaknyamanan dan ketidaksenangan atas apa yang sudah dilakukan A kepada dirinya. B sampaikan bahwa curahan hati yang diceritakan kepada A adalah privacy yang seharusnya tidak diceritakan lagi kepada orang lain walaupun kepada si C atau D yang dikenal oleh B. Karena A bersikeras menceritakan masalah yang terjadi pada B kepada orang-orang yang dianggap sudah mengenal B.

Karena perbedaan pola pandang yang berbeda dan tidak ada titik temu akhirnya B melaporkan A ke pihak berwajib dengan laporan perbuatan tidak menyenangkan.

Akhirnya persahabatan yang sudah dibina sejak kecil sempat terputus dan terjalin kembali..putus..tus..tus betulan disertai dengan perasaan benci satu sama lain.

Seharusnya hal ini tidak perlu terjadi jika A bisa menghargai kepercayaan B yang begitu besar kepadanya. Menceritakan masalah pribadi bukanlah hal yang mudah bagi kebanyakan orang yang lama tinggal diluar Indonesia umumnya, khususnya di negara-negara yang sangat menghargai privacy orang lain.

B yang merasa sangat menghargai privacy tentu saja merasa terganggu dengan apa yang dilakukan oleh A walau dengan alasan apapun yang dikemukan oleh A. A sendiri juga tidak menunjukkan rasa bersalah dan tidak meminta maaf yang akhirnya membuat B tidak ragu melaporkan A ke polisi.

Kepercayaan atau Trust seseorang datang tidak dengan sendirinya, tapi melalui proses panjang dari suatu hubungan. Orang yang dipercaya atau Trusty Person tidak mudah kita dapatkan walaupun dulu dia pernah dekat dengan kita...waktu dapat mengubah karakter seseorang disebabkan oleh berbagai alasan. So...teman lama bukanlah jaminan untuk kita dengan mudah memberikan kepercayaan. Tapi pelajari, kenali kembali karakternya. Waktu yang akan membuktikan seberapa besar kita dapat memberikan kepercayaan kepada teman lama kita.

Lebih baik kita kehilangan sedikit waktu daripada kehilangan persahabatan dan hal lainnya. Kadang kita lupa persahabatan tidak selalu memberikan yang terbaik namun lebih bijaksana jika kita meminimalisir hal yang tidak baik dengan tindakan preventif yang tidak menyakiti kedua belah pihak.

Bagi kita yang sudah dipercaya, pandai-pandailah menjaga kepercayaan itu. Karena Sekali kita melanggar kepercayaan itu, sulit untuk kita mendapatkan kepercayaan kembali.

So...Make a value friendship from trust and respect about  Friendship’s value...